BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Saturday, November 21, 2009

Hulurkan tanganmu , bersama kita mengembara ......



“Puteriku , aku bukanlah puteramu , namun izinkan saya membawamu mengembara . Masihku ingat katamu , mengembara ialah kebahagiaanmu , mengembara adalah segala-galanya bagimu ...... ”

Puteriku , marilah kita meninggalkan istana ini , tinggalkan tempat ini , tinggalkan segala-galanya . Aku akan membawamu mengembara , sehinggalahmu menemui puteramu . Namun , janganlah jatuh cinta padaku , aku hanyalah seorang penggembara . Aku bukanlah puteramu , aku tidak mampu memberikan pakaian yang cantik kepadamu , tidak mampu memberikan batu permata dan berlian yang berharga kepadamu , tidak mampu membina istana yang agung untukmu , tidak mampu memberi kedudukan yang mulia kepadamu . Justeru , janganlah jatuh cinta padaku , aku bukannya puteramu . Aku tidak layak untuk menerima cintamu , mahkota hatiku . Ikutlah aku , marilah mengembara bersamaku , puteriku . Percayalah aku , aku akan membawamu menemui puteramu , putera yang mampu memberikan kebahagiaan kepadamu . Pada masa itu , tinggallah di sisinya , nescayamu akan menjadi seorang permaisuri yang bahagia , dan aku akan teruskan pengembaraanku , berseorangan . Namun , kesunyian tetap akanku tanggung , janjimu akan bahagia di sisi puteramu ......

Mengembara ialah takdirku , kehidupanku , adalah segala-galanya bagiku .
  
Aku hanyalah seorang pengembara , seorang pengembara yang kesunyian , memang berseorangan sejak saya dilahirkan , dan akan bersendirian sehingga hembusan nafasku yang terakhir . Saya tidak memiliki tubuh yang perkasa , tidak memiliki harta pustaka yang tidak ternilainya , tidak memiliki kata-kata yang manis . Justeru , aku bukanlah puteramu , tidak mampu memberikan kebahagiaan kepadamu . Walaupun aku pernah gigih berusaha , menemani di sisimu dan bersama kita mengharungi pelbagai kesukaran ; walaupun aku pernah berani , melindungimu agar tidak tercedera dan tertarik dalam dunia yang penuh dengan godaan ini ; walaupun aku pernah prihatin , membawa kegembiraan kepadamu dan mengheretmu meninggalkan lembah kedukaan . Namun , itulah hakikatnya , aku tetap bukanlah puteramu .
  
Puteriku , aku hanya boleh membawamu mengembara , membawamu menemui putera yang ditakdirkan bersamamu . Dan hanya itulah yang aku mampu ......   
  
Usahlah layanku dengan baik , kerana aku bimbang , aku akan keberatan untuk meninggalkanmu apabilamu menemui puteramu . Aku , hanyalah seorang pengembara . Aku , tidak mungkin akan menjadi puteramu . Puteriku , hulurkan tanganmu , marilah kita mengembara . Percayalah , puteramu sedang menunggumu di depan , masihnya menunggu untuk memberi kebahagiaan kepadamu .
  
▁▂ Kolam Hajat ▂▁
  
Lihatlah , Puteriku . Betapa indahnya kolam hajat itu . Masihkah kamu ingat , puteriku ? Kami pernah bersinggah di sini . Namun , aku telah mengeluarkan syiling yang dilontar olehmu ke dalam kolam hajat dahulu . Lihatlah , puteriku , masihkah kamu ingat syiling ini ? Ia mencatatkan janjimu , janjimu untuk bersamaku sepanjang hajatmu . Usahlah khuatir , aku telah mengeluarkan syiling tersebut , aku telah melepaskan janjimu . Tahukahmu , puteriku ? Aku bukanlah puteramu , namun aku akan memastikan puteriku bahagia sepanjang hayatmu di sisi puteramu .
  
Hulurkan tanganmu , puteriku . marilah kita teruskan pengembaraan kami ......

▁▂ Batu Jodoh ▂▁
  
Lihatlah , Puteriku . Itulah batu jodoh . Masihkah kamu ingat , puteriku ? Kami juga pernah bersinggah di sini . Namun , aku telah memadamkan nama kita yang dicatatkan olehmu dahulu . Dengan begitulah , lenyaplah takdir kita utuk dijodohkan selama-lamanya . Lupakanlah , lupakan janjimu untuk bersamaku sepanjang hajatmu . Tahukahmu , puteriku ? Aku bukanlah puteramu , namun aku tetap akan memastikan kebahagiaanmu , dan kamu adalah ditakdirkan untuk bersama puteramu .
  
Hulurkan tanganmu , puteriku . marilah kita teruskan pengembaraan kami ......  
  
▁▂ Sempadan Dunia ▂▁

Puteriku , janganlah menangis . Tahukahmu , puteriku , sanubariku sebak menahan kepiluan melihatmu menangis , hatiku turut hancur luluh bak kaca yang terhempas di lantai melihat air mata yang bergenang di kelopok matamu . Adakah kamu telah membuat keputusan untuk menunggu puteramu di sini ? Baiklah , aku akan menemani di sisimu . Tak apalah , walaupun mengembara adalah segala-galanya bagiku , namun puteriku , kebahagiaanmu jauh lebih penting daripada segala-galanya .
  
Hulurkan tanganmu , puteriku . Biarlah aku menemani di sisimu untuk menunggu ketibaan puteramu ......  
  
▁▂ Ketibaan Puteramu ▂▁

Lihatlah , puteri . puteramu dah tiba . Lihatlah , dialah putera yang kamu nanti-nantikan . Lihatlah , dialah putera yang ditakdirkan bersamamu . Lihatlah , dialah puteramu , hanya dialah yang mampu memberi kebahagiaan kepadamu . Lupakanlah aku , lupakan segala-galanya mengenaiku . Tahukahmu , puteriku ? Aku bukanlah puteramu , namun aku tetap akan mendoakan kebahagiaanmu , dan kamu adalah ditakdirkan untuk bersama puteramu . Dan , tibanya masa untuk aku berpisah denganmu .
  
Lepaskan tanganmu , puteriku . Biarlah aku meneruskan pengembaraanku ,bersendirian...... 
  
▁▂ Takdir Seorang Pengembara ▂▁  

Aku hanyalah seorang pengembara , seorang yang ditakdirkan kesunyian dan berseorangan . Sebenarnya , aku memang keberatan untuk meninggalkan puteriku . Namun , itulah takdirku , takdir seorang pengembara . Pengembaraanku tidak akan ditemani oleh sesiapa pun , aku memang ditakdirkan kesunyian , bersendirian sehinggalah ke hembusan nafasku yang terakhir . Tahukah kamu , puteriku ? Aku memang cinta akanmu . Namun , semuanya menjadi tidak penting , asalkan kamu bahagia di sisi puteramu .......

Wednesday, November 11, 2009

Makanan Segera



Soalan Bahagian B Peperiksaan Akhir Tahun :
2.Restoran makanan segera kian mendapat tempat dalam masyarakat kita , terutamanya penduduk bandar .
Berikan pandangan anda akan hal ini .

Menelusuri ambang modenisasi ini , isu mengenai makanan segera sering meniti dari bibir ke bibir masyarakat sedarsawasa ini . Lantaran terlalu dihidangkan dengan pembangunan negara yang semakin gah di persada dunia , sama ada kita sedar atau tidak restoran makanan segera kian hari kian diberi prioriti dan berkembang dengan pesatnya , bagai cendawan tumbuh selepas hujan . Fenomena yang berlaku ini pasti ada sebabnya yang munasabah , kerana kalau angin tidak bertiup masakan pokok akan bergoyang ? Sebagai analoginya , pro dan kontra makanan segera sayugialah diteliti sehinggalah ke akar umbinya .

Makan segera atau istilah yang lebih serasi dengan penduduk-penduduk bandar-bander gergasi , iaitu ‘Fast food’ telah meresap ke dalam gaya hidup masyarakat moden . Dalam konteks ini , doktrin utama yang menyumbang kepada fenomena ini ialah makanan segera yang disediakan dalam tempoh yang pendek , malahan lazat rasanya . Contoh yang paling ketara ialah restoran-restoran makanan segera , terutamanya Pizza Hut , Kentucky Fried Chicken , Mc Donald's dan sebagainya yang menjamin makanan segera dihidangkan dalam tempoh masa yang singkat . Susulan daripada itu , kelebihan makanan segera ini memang serasi dengan gaya kidup penduduk-penduduk di bandar raya , terutamanya golongan kolar putih .

Mentelah lagi , pihak media massa turut berperanan vital dalam usaha mempopularkan makanan segera .Melalui tinjauan rambang yang dilaksanakan , pelbagai propaganda yang diuar-uarkan seperti " sedap sehingga menjilat jari " yang digunakan leh Kentucky Fried Chicken berjaya mengaburi dan mengkongkong paradigma sesetengah masyarakat . Selain itu , alangkah mendukacitakan kita melihat golongan minoriti yang gemar mengadakan jamuan di restoran-restoran makanan segera , bahkan terdapat juga segelintir masyarakat yang menganggap makanan segera sebagai makanan segera .

Kendatipun demikian , alangkah sejuk hatinya kita melihat budaya mengambil makanan segera kian hari kian meresap ke dalam gaya hidup masyarakat moden . Sekiranya masyarakat mengetahui impak-impak buruk dari segi pemakanan ini , nescaya budaya subversif yang memudaratkan kesihatan kita tidak akan mendarah daging dalam sanubari kita . Mantan Menteri Kesihatan pernah berkata , makanan segera ibarat bom jangka yang akan meledak menjadi penyakit kronik apabila diambil dari usia muda . Statistik yang sahih lagi tepat mengatakan bahawa pengambilan makanan segera secara ketara akan mendedahkan kita kepada penyakit-penyakit kronik seperti obesiti , tekanan darah tinggi malahan penyakit jantung yang mamapu mengakibatkan maut .

Hal ini bersangkut paut dengan kandungan makanan segera . Selaras itu , kandungan kalori , lemak dan pengawet adalah melampau tinggi berbanding kandungan protein dan zat-zat besi dalam makanan segera . Tahukah anda makanan segera yang 'sedap sehingga menjilat jari' hanyalah semata-semata bahan-bahan kimia sahaja ? Yang mengakibatkan senario ini semakin keruh , kandungan lemak yang tinggi dalam makanan segera sering digabungjalinkan dengan penyakit jantung dan obesiti yang meningkat secara mendadak marcapada ini sehinggalah masyarakat diselubungi kekhuatiran bagai cacing kepanasan .

Di samping itu , generasi muda sedasarwarsa ini juga mengamalkan gaya pemakanan yang lebih menjurus kepada makanan segera dan menimbulkan kecenderungan mereka untuk menjadikan restoran makanan segera sebagai persinggahan tetap . Dalam hal ini , kepincangan dalam didikan mengenai bahayanya mengambil makanan segera merupakan agenda utama . Tambahan pula , ibu bapa turut kurang memberikan penekanan dalam gaya pemakanan anak-anak , malahan senantiasa membawa mereka melanggan restoran makanan segera . Implikasinya , generasi muda dewasa ini sering dibelenggu masalah kesihatan seperti kegemukan terutamanya dalam kalangan penduduk bandar .

Untuk mengekang kemelut ini , pelbagai uslub dan minhaj yang drastik harus dilaksanakan . Secara umumnya , institusi keluarga berperanan vital dalam usaha menjernihkan senario yang bertambah keruh ini . Dalam konteks ini , ibu bapa haruslah menyuntik gaya pemakanan yang seimbang dalam jiwa raga anak-anak dan mengawal pemakanan mereka sejak kecil lagi , bak kata pepatah , melentur buluh biarlah dari rebungnya . Selaras dengan itu , ibu bapa wajar menjadi suri teladan yang ekselen untuk dicontohi oleh anak-anak agar menjadi panduan kepada mereka yang umur baru setahun jagung , darah baru setampuk pinang .

Sementelahan itu , Kementerian Kesihatan dengan kerjasama badan bukan kerajaan (NGO) seperti Persatuan Pengguna haruslah memantau dan menganalisis kandungan makanan segera yang dipamerkan di iklan . Tambahan pula , pihak kerajaan turut hendaklah membekukan penambahan lesen perniagaan makanan segera agar mengehadkan bilangan restoran-restoran segera . Kempen-kempen turut perlulah diadakan untuk mengejurkan masyarakat dan memdedahkan bahaya mengambil makanan segera .

Rentetan itu , sudah terang lagi bersuluh bahawa segenap lapisan masyarakat sayugialah bersinergi dan menggembleng tenaga dalam usaha membendung keghairahan masyarakat memakan makanan segera . Dalam hal ini , iltizam dan komitmen masyarakat berperanan signifikan .

Sunday, September 27, 2009

Gajala vandalisme di kawasan rekreasi ...


Bentuk landskap Malaysia yang unik dan indah merupakan kurniaan Tuhan yang tidak ternilai . Bentuk topografinya yang terbina daripada komponen gunung-ganang , bukit-bukau , lautan dan pulau yang menawan telah menyajikan destinasi-destinasi menarik untuk berkelah dan beristirahat . Walau bagaimanapun , alangkah sejuk hati kita melihat anugerah Tuhan yang tidak ternilai semakin tercemar dan ternoda keindahannya . Justeru , demi mengekalkan keindahan tempat-tempat rekreasi ini untuk kepentingan generasi muda , beberapa langkah yang drastik dan efektif perlulah diambil dalam usaha pemuliharaan dan pemeliharaan bentuk landskap Malaysia .

Secara umumnya , keindahan alam semula jadi tanah air kita memang tidak ada tolak bandingnya . Hal ini jelas terlihat dalam tumpuan-tumpuan pelancong , seperti Port Dickson , Hutan Lipur , Pulau Redang dan sebagainya yang cukup termasyhur . Kendatipun demikian , kawasan-kawasan yang ibarat syurga ini kian hari kian dikotori , sampah-sarap bersepah-sepah di sini sana serta longgokan sisia menimbun , dengan tidak langsung menggambarkan disiplin dan sikap tanggungjawab masyarakat kita yang semakin merosot dan pupus ditelan arus pemodenan . Mentelah lagi , hakibat bahawa destinasi-destinasi pelancongan tersebut lambat-laun akan bertukar menjadi kawasan "pembuangan dan pelupusan sampah " memang tidak dapat dinafikan dan amat mendukacitakan .

Sebagai analoginya , perbuatan vandalisme yang menlanda turut menghancurkan imej kawasan rekreasi dengan seriusnya . Bagi membuktikan perkara ini , contoh yang boleh diketengahkan ialah kebanyakan infrastruktur awam seperti telefon , pondok rehat , malahan popok-pokok hiasan dirosakkan oleh segelintir sampah masyarakat . Tindakan yang keji bukan sahaja menghancurkan keanggunan dan keindahan tempat-tempat reaksi , malahan mendatangkan kesulitan kepada pengunjung yang ingin menggunakan prasarana tersebut . Peninjauan secara rambang menunjukkan hampir 100 peratus tandas awan telah dirosakkan oleh budaya vandalisme . Biar kita lihat , tulisan dan contengan pelbagai kata yang tidak bermoral telah mengotori dan mencemari tandas awan negara kita . Perbuatan ini memang memalukan kerana mencalarkan imej tanah air kita , malahan menggadaikan maruah masyarakat kita sendiri , bagai menconteng arang di muka sendiri .

Susulan daripada itu , langkah penguatkuasaan merupakan langkah primer yang efektif dan drastik dalam usaha mengekang kemelut ini . Lazimnya , dalam keadaan sebegini , amatlah wajar semua kawasan rekreasi diawasi dengan ketat oleh jabatan atau agensi yang dipertanggungjawabkan agar keindahan alam sekitar negara kita dapat dikekalkan . Pada hemat saya , agensi atau jabatan yang diamanahkan wajar diberi peruntukan kuasa untuk menangkap , menghukum serta menghalang golongan minoriti yang tidak berperikemanusiaan dan mengekang budaya vandalisme . Sebagai pengajaran dan amaran kepada masyarakat , sampah masyarakat yang sanggup membuang sampah sesuka hati , meludah , mengotori tempat awam , merosakkan infrastruktur-infrastruktur awam haruslah dikenakan hukuman yang setimpalnya . Dalam hal ini , cara yang tegas ini terbukti berkesan dalam usaha mengekalkan kesinambungan kawasan rekreasi Malaysia .

Di samping itu , pelbagai uslub dan minhaj juga perlulah diambil untuk memulihara dan memelihara anugerah Tuhan yang tidak ternilai ini dengan segera . Dalam konteks ini , pihak berkuasa tempatan berperanan sebagai organisasi yang memelihara dan memulihara destinasi-destinasi pelancongan masing-masing , agar menampung bilangan pengunjung yang semakin bertambah . Begitu juga dengan prasarana-prasarana awam yang mudah dirosakkan oleh gejala vandalisme . Infrastruktur-infrastruktur ini perlulah diletakkan di bawah pengawasan kakitangan yang dipertanggungjawabkan . Selain membaik pulih kemudahan yang rosak binasa , pihak berkuasa tempatan juga bertanggungjawab menambah dan mempertingkatkan prasarana awam seperti tong sampah , tandas , tiang lampu , taman permainan dan sebagainya.

Sementelahan pula , kebijaksaanan pihak berkuasa menangani amalan negatif ini sama ada pendekatan psikologi melalui kempen-kempen yang diuar-uarkan oleh kerajaan ataupun kaedah penguatkuasaan undang-undang seperti mengenakan saman yang diambil memang mendatangkan impak yang memuaskan . Slogan-slogan seperti "Jagalah Alam Kita Untuk Generasi Akan Datang" , "Kawasan Rekreasi Wajar kita Sayangi" serta ceramah-ceramah yang diuar-uarkan dapat memberikan kesedaran secara psikologi kepada masyarakat setempat agar memeliharan kawasan rekreasi .Sesungguhnya memerlukan tempoh yang panjang , nescaya langkah ini mampu memberikan kesan dalam tempoh jangka masa panjang .

Sebagai langkah alternatif , kawasan-kawasan rekreasi wajar diswastakan sekiranya agensi kerajaan yang diamanahkan tidak mampu untuk menjalankan kerja-kerja penyeliaan dan penyelenggaran dengan sempurna . Bertitik-tolak daripada itu , pihak swasta diberi tanggungjawab pula diamanahkan menyelia dan memastikan kawasan-kawasan tersebut senantiasa dalam keadaan kondusif . Malahan , caj yang dikenakan bukan sahaja mampu menampung kos penyelenggaraan dan perkhidmatan , tetapi juga menampung kos pengurusan dan imbuhan para pekerja . Rentetan itu , langkah yang berstrategi serampang dua mata ini memberikan jalan penyelesaian terbaik dalam usaha mengekang kemelut yang semakin gawat itu .

Sesungguhnya , selaku anak watan Malaysia milineum baru ini , kita seharusnya mempunyai kesedaran sivik yang luhur dan tahu menghargai segala kurniaan Tuhan yang cukup membanggakan kita itu . Kita tidak sewajarnya memperlekeh kemelut yang mencapai tahap kritikal ini , agar tidak terhantuk baru terngadah . Setiap warga Malaysia diingatkan supaya tidak menjadikan bumi tercinta yang bertuah ini sebagai neraka dunia oleh bikinan tangan kita sendiri .

Sunday, September 20, 2009

Cahaya...


Demi mengejar cahaya , kupu-kupu sanggup menerkap api dengan badan sendiri , sehingga mati dibakar api ataupun mati terendam dalam minyak . Kesanggupan dan keberanian kupu-kupu dalam mengejar cahaya harapan sehingga putih tulang memang terpuji . Pada saat yang terakhir , saat kupu-kupu menghembuskan nafas mereka yang terakhir , mereka berjaya memperoleh cahaya harapan , memenuhi keinginan yang dikejar oleh mereka selama ini .

"Biar putih tulang , jangan putih mata" , keberanian kupu-kupu mengejar cahaya harapan mengingatkan saya unggapan ini . Memang mengharukan , memang menyayukan , kisah kupu-kupu ini . Demi mengejar cahaya harapan , kesanggupan insan mengabaikan nyawa sendiri memang mengharukan dan mengagumkan . Jiwa mereka adalah mulia , sehingga jasa mereka tidak dapat digantikan . Jiwa mereka adalah luhur sehingga langsung tidak terpengaruh dengan nikmat materialistik yang banyak membutakan mereka yang naif . Bagi mereka , kehidupan yang tiada harapan dan sepi dalam dunia yang sejuk membeku , tidak sebaik kematian mereka dalam usaha mengejar cahaya harapan . Bagi para pejuang yang gagah berani ini , sekurang-kurangnya mereka mengecapi cahaya harapan , merasai apa yang diinginkan oleh mereka selama ini semasa mereka menghembuskan nafas mereka yang terakhir . Itulah harapan mereka , harapan mereka yang jauh penting berbanding nyawa mereka yang tidak ternilai itu.

Hidup kita penuh dengan harapan , namun harapan hanya terdapat dalam belukar yang berduri . Hidup kita penuh dengan halangan , namun tiada halangan yang tidak dapat diharungi .
Nyawa adalah sementara , namun nyawa turut boleh menjadi abadi , berkekalan ke akhirat , berkekalan selama-lamanya . Kendatipun kita lahir dalam dunia yang fana , namun kita tetap mampu melahirkan dan membina dunia yang baka .

Tanpa cahaya harapan , bukankah dunia kita akan bertukar menjadi dunia yang sejuk membeku , dunia yang tanpa harapan dan segelap dakwat ?

Sekiranya aku mempunyai sepasang sayap , nescaya aku akan bertukar menjadi seekor kupu-kupu yang sanggup mengorbankan nyawa sendiri untuk membawa cahaya harapan kepada dunia ini . Aku akan terbang menerkam api harapanku . Pada saat aku mengecapi cahaya harapanku , biarlah badanku dibakar sehinggalah aku hilang kesedaran , sehinggalah badanku bertukar menjadi debu ......

Friday, September 18, 2009

Masalah Disiplin Di Kalangan Remaja Dan Langkah-langkah Untuk Mengatasinya


Dalam era atom yang berorientasikan globalisasi dan modenisasi ini , nama Malaysia menjadi semerbak , harum baunya dan terserlah di pentas sarwajagat serta seterusnya "duduk sama rendah , berdiri sama tinggi " dengan negara-negara gergasi yang lain . Akan tetapi , masalah sosial yang kian meningkat di kalangan remaja kini ibarat cendawan tumbuh selepas hujan telah menyebabkan masyarakat diselubungi kekhuatiran ibarat cacing kepanasan . Ternyata bahawa perubahan pesat yang berlaku dalam segenap aspek kehidupan serta peralihan gaya hidup tradisional kepada cara berfikir , bertindak dan berinteraksi dalam golongan remaja .

Sebenarnya , fenomena yang terjadi ini pasti ada sebab munasabahnya kerana kalau angin tidak bertiup,masakan pokok bergoyang ? Remaja yang umur baru setahun jagung , darah baru setampuk pinang akan mudah tergelincir daripada landasan keimanan kerana mereka akan mengikut apa sahaja yang diajar oleh ibu bapa mereka . Oleh itu , ibu bapa memainkan peranan yang terpenting dalam pembentukan disiplin remaja ini .

Pembentukan disiplin di kalangan remaja merupakan batu loncatan untuk malahirkan individu yang bersahsiah tinggi . Pada pendapat saya , pembentukan disiplin remaja harus dilakukan oleh ibu bapa kerana golongan remaja ini menghabiskan banyak masa di rumah bersama dengan ibu bapa mereka . Ibu bapa mempunyai kuasa untuk mengambil tindakan kepada remaja yang melakukan kesalahan . Mereka menghukum anak bukan untuk menyeksa tetapi adalah untuk mengajarnya . Keadaan ini bersesuaian dengan pepatah "ayam patuk anaknya".

Selain itu , pembentukan disiplin wajib dilakukan secara berterusan dan bukan hanya beromong-omomg kosong sahaja . Ibu bapa berhadapan dengan remaja sejak kecil hingga remaja dan dewasa dan ini telah menyebabkan segala tingkah laku dapat dibentuk oleh ibu bapa dan dapat diperbetul dengan segera .

Bak kata pepatah "melentur buluh biarlah dari rebungnya" . Pembentukan disiplin harus diterapkan sejak kecil kerana golongan remaja biasanya bersikap degil dan nasihat kepada golongan ini biasanya disia-siakan begitu sahaja seperti "mencurah air ke daun keladi" dan "bagai hujan jatuh ke pasir" . Oleh itu , ibu bapa harus mengajar anak mereka sejak kecil lagi .

Anasir luar tidak mampu mempengaruhi remaja kerana segala tindak-tanduk remaja dikawal oleh ibu bapa . Seperti apa yang dimaksudkan dalam pepatah "bagaimana acuan , begitulah kuihnya" . Jika ibu bapa tidak berdisiplin , anak mereka juga tidak akan berkelakuan baik . Olah itu , ibu bapa harus sentiasa menjadi teladan yang baik untuk anak-anak mereka .

Remaja pada hari inilah yang bakal menerajui tampuk pimpinan negara dan disiplin diri ialah manifestasi kapada menjana keterampilan diri remaja dari segi aspek mental dan fizikal untuk menyediakan pelapis kepimpinan yang akan memacu negara ke puncak jaya .

Pelbagai prakarsa yang drastik dan efektif hendaklah diusahakan agar tidak sudah terhantuk baru tengadah dan jangan membiarkan masalah ini menjadi duri dalam daging dan terus bernanah dalam masyarakat berpaksikan prinsip "di mana ada kemahuan , di situ ada jalannya" agar masalah ini dapat dibasmi hingga ke akar umbinya .

Senyumlah , kawanku ......



Mentari sudah penat bersinar . Aku masih duduk dan tunduk bertafakur bersendirian . Kesyahduan matahari benam pada senja ini memang memikat hati , namun tidak dapat menenteramkan fikiranku yang bercelaru mengenangmu . Masihku rindui senyumanmu , senyumanmu yang mesra dan mempesonakan itu .

"Smile costs nothing , but is everything ",bisikku sendiri dalam sanubariku . Frasa kegemaran yang sering disebut-sebutkan olehmu ini menimbulkan nostalgia-nostalgiaku mengenaimu . Mengenangkan kuntuman senyumanmu yang memikat hati dan mesra itu , hatiku sebak menahan kepiluan . Aku teringat kali pertamaku menemui kamu di dalam sebuah bas . Walaupun sudah lama berlaku , senyumanmu pada petang tersebut masih jelas dalam fikiranku , bibirmu mengukirkan senyuman yang melebar sehingga jelas kelihatan barisan gigimu yang putih sehingga berjaya mempengaruhi seorang remaja yang bersikap indualistik akibat terlalu taksud mengejar kenikmatan materialistik . Deraian ketawamu telah mencairkan hati seorang 'haiwan robotik' yang tidak mempunyai rasa dan jiwa , deraian ketawamu juga telah mengisi jiwaku yang kekosongan dan kesunyian .

Namun , hari tidak selamanya panas, riang tidak selamanya berbunga . Demikianlah waktu yang menyedihkan tiba tanpa diundang , institusi keluargamu mula berpecah belah sejak penceraian ibu bapamu . Wajahmu yang senantiasa kelihatan berseri-seri keriangan itu telah lenyap , dan diganti olah deraian manik-manik putih yang menitis di pipimu yang gebu , mencerminkan duka yang terlara dalam hatimu setelah semua yang berlalu . Melihat hatimu remuk-redam menganggung kecewaan dan kesedihan , hatiku turut hancur luluh bak kaca yang terhempas di lantai .

Sudah berapa lamakah sejak kali terakhir kamu bersenyum ?
Sudah berapa lamakah sejak kali terakhir kami menghayati keindahan matahari benam bersama ?
Sejak bilakah kamu mula diselubungi kemurungan ?
Sejak bilakah senyumanmu yang manis itu digantikan oleh duka yang terlara?

Tahukah kamu , sahabat ialah orang yang ingin berkongsi segala-galanya denganmu ?
Tahukah kamu , sahabat ialah orang yang sentiasa di sisimu semasa kamu menemui kegagalan ?
Tahukah kamu , sahabat ialah orang yang sanggup berkongsi beban denganmu dan mengharungi cabaran hidup bersama-samamu ?
Tahukah kamu , sanubariku kembali kekosongan tanpamu ......
Tahukah kamu , kita tetap sahabat karib selama-lamanya !
Tahukah kamu , persahabatan kami tetap akan berkekalan sehingga ke akhirat tidak kira apa yang berlaku !

Kawanku ,
Sudikah anda menghulurkan tanganmu kepadaku ?
Biarlah aku memegang tanganmu dan bersama kita berkongsi suka dan duka , bersama kita mengharungi kemelut kehidupan .

Masihku rindui senyumanmu ,
Senyumlah , kawanku ....

Saturday, September 12, 2009

Malam...


"Adakah kamu terkenang akanku pada malam yang syahdu tetapi sunyi ini ?" bisikku sendiri dalam sanubariku.

Mataku yang tidak bersemangat itu sedang merenung langit yang segelap dakwat itu . Bulan purnama malam ini memang mempesonakan .Malam bulan yang dipagari bintang ini menyerikan lagi cuaca malam ini . Malam yang memikat hatiku ini makin indah jika dipandang , bagai gadis beri senyuman pada bujang idaman . Menatap lampu alam yang merupakan ciptaan Tuhan yang mengagumkan ini , nostalgia-nostalgia mengenaimu menyebabkan hatiku sebak menahan kepiluan .

Masih kelengangan di sekeliling , hanya kedengaran bunyi angin bersiulan di luar pintu burung hantu bersahutan di tengah-tengah malam yang buta ini . Hatiku tenang melihat daun-daun kering berguguran setelah ditiup angin .

"Sudah berapa lamanya sejak kali terakhir aku menghayati bulan yang indah ini keseorangan ?" Aku mula menyesal setelah melihat semua yang aku telah abaikan selama ini . Air mata bergenang di kelopok mataku yang bulat bersinar telah memecah kesunyian malam ini . Sekarang baru kusedari, selama ini aku hanyalah berjuang bersendirian secara membuta tuli , tidak pernah memperlahankan langkahku yang pantas menuju ke hadapanku . Aku terlalu taksud dalam mengejar kenikmatan materialistik sehingga meminggirkan kehidupan rohaniah dan mengabaikan banyak aspek dalam kehidupanku . Lama-kelamaan , aku mulai dipinggirkan oleh rakan-rakan sebaya sehingga aku terpaksa hidup dalam kepompong sendiri . Dan yang paling aku kesali , aku telah mengabaikanmu . Semuanya salahku sebagai seorang idealis yang bersikap individualistik dan mementingkan diri sendiri sehinggalah sekarang hubungan antaraku dengan kawan-kawanku semakin renggang .

Deraian manik-manik putih yang menitis di pipiku yang gebu hanyalah akan mencerminkan duka yang terlara dalam hatiku setelah mengenang semua yang berlalu . Teringat diriku yang sanggup mengkianiati keimanan diri sendiri dan persahabatanku untuk memenuhi nafsu-nafsiku yang tanpa batasannya . Sekarang aku telah insaf dan rohaniahku kembali waras semula . Walau bagaimanapun , semuanya telah terlewat kerana kamu telah tinggalkanku keseorangan dan diisolir. Mungkin bagimu , aku ialah 'haiwan robotik' yang tidak mempunyai rasa dan jiwa . Namun , jiwaku tetap akan kekosongan dan kesunyian tanpamu .......

Tanpamu , bintang yang bersinar tidak lagi berseri .
Tanpamu , bulan yang dipagar bintang kembali menyepi kesunyian .
Tanpamu , suasana malam yang fantastik ini tidak memikat hati lagi .
Tanpamu , kelengangan malam ini memperli kesepianku dengan kejamnya ......


Sunday, September 6, 2009

Usaha-usaha Institusi Keluarga Untuk Memupuk Amalan Berbudi Bahasa (Dimensi Keluarga)


Sedasawarsa ini , sama ada kita sedar atau tidak lantaran terlalu dihidangkan dengan pembangunan negara yang semakin gah di persada dunia , kita acapkali tersentak oleh pelbagai masalah sosial yang menghinggapi masyarakat kita sendiri . Mutahir ini , sering meniti dari bibir ke bibir umat manusia di segenap empat penjuru tanah air kita tentang isu ketandusan amalan berbudi bahasa yang kian hari kian ditelan arus kemodenan dan terpinggir dalam era atom ini . Sebelum masalah ini menular menjadi duri dalam daging dan terus bernanah dalam masyarakat , pelbagai prakarsa yang drastik dan efektif perlulah diambil agar tidak sudah terhantuk baru tengadah . Dalam konteks ini , peranan vital yang dimainkan oleh institusi keluarga untuk menyuntik amalan berbudi bahasa yang luhur dalam sanubari dan jiwa raga generasi muda yang bakal menerajui pelapis kepimpinan negara memang tidak dapat dinafikan .

Setelah meneliti dan mengkaji sehingga ke akar umbi , pelbagai langkah yang konkrit , sistematik dan pragmatik harus dijalankan secara berterusan dengan berpaksikan prinsip "di mana ada kemahuan , di situlah ada jalannya" sejak anak-anak masih mentah lagi , seperti yang dicerminkan dalam peribahasa "melentur buluh biarlah dari rebungnya" . Pada realitinya , ibu bapa berperanan sebagai "role model" kepada anak-anak . Rentetan itu , mereka bertanggungjawab untuk mempamerkan dan menunjukkan suri teladan yang ideal untuk dijadikan ikutan anak-anak . Sebagai contoh , mereka perlulah mengamalkan sifat-sifat mahmudah yang jitu , seperti sifat altruistik , sifat amanah dan sebagainya . Bak kata pepatah , "bagaimana acuan , begitulah kuihnya " , uslub primer yang berstrategi serampang dua mata ini bukan sahaja merupakan batu loncatan untuk melahirkan individu yang bersahsiah tinggi , malahan efektif dalam mengekang masalah demoralisasi .

Selain itu , ibu bapa juga berperanan siginifikan memberi didikan agama yang komplit dan sempurna kepada anak-anak . Sebagai analoginya , Mantan Pertana Menteri . Tun Dr. Mahathir Mohammad pernah menegaskan bahawa institusi keluarga merupakan kilang yang menghasilkan produk modal insan melalui didikan agama yang sempurna untuk menghadapi pasaran kerja yang mencabar dan membangunkan kerangka iktisad negara . Kita mengakui hakikat bahawa kepincangan dalam didikan agama akan mengakibatkan keruntuhan sahsiah insan dan demoralisasi . Dalam perspektif yang lain , sekiranya garisan panduan yang berlandaskan pegangan agama yang jitu mendarah daging dalam sanubari anak-anak , nescaya panduan hidup tersebut dapat menjadi benteng yang mengekang diri mereka daripada unsur-unsur subversif yang mengheret diri ke lembah maksiat . Rentetan itu , ibu bapa perlulah memastikan anak-anak berpegang teguh pada didikan agama bagai hempedu lekat di hati agar sahsiah yang syumul lagi salih dapat dibentuk .

Di samping itu , ibu bapa haruslah senantiasa peka dan prihatin terhadap pergaulan anak-anak . Bertitik tolak daripada itu , golongan remaja yang umur baru setahun jagung , darah baru setampuk pinang adalah mudah diajar dan akan mengikut apa sahaja yang diajar oleh ibu bapa mereka . Kendatipun demikian , mereka juga adalah mudah terpengaruh oleh rakan sebaya dan tergelincir daripada landasan keimanan . Bagi membuktikan perkara ini , contoh paling ketara yang boleh diketengahkan ialah budaya hedonisme , gangsterisme , vandalisme , gejala melepak dan masalah -masalah sosial lain yang semakin menular dan bersarang lama dalam kalangan remaja telah mencerminkan generasi muda yang muflis dan tercabut daripada akar tradisinya akibat pengaruh rakan sebaya . Justeru , ibu bapa perlu mengajar anak-anak agar berpaksikan prinsip "yang baik dijadikan teladan , yang buruk dijadikan sempadan " dalam pengaulan sosial mereka .

Peribahasa Melayu barangkali mengemukakan petitih yang yang membawa mesej "budi bahasa budaya kita " . Ini menggambarkan masyarakat Melayu dahulu amatlah menghargai budi bahasa yang dianggap terak kekuatan dan sendi pengikat kesatuan . Lantaran itu , ibu bapa hendaklah menceritakan tentang karya-karya warisan Melayu kepada generasi muda . Antara , warisan-warisan nenek moyang yang merupakan khazanah kita dan membawa mesej "berbudi bahasa" temasuklah syair tradisional , cerita dogeng , pantun dan sebagainya . Peninggalan nenek moyang ini sering menekankan bahawa amalan berbudi bahasa merupakan doktrin utama merupakan santapan jiwa yang menjadi jambatan untuk melahirkan keharmonian dalam kehidupan bermasyarakat .

Tambahan pula , ibu bapa juga perlu menggalakan anak-anak untuk memberi sambutan yang memberangsangkan dalam kempen "Budi Bahasa Budaya Kita"yang dilaung-laungkan oleh kerajaan . Ibu bapa turut bertanggungjawab mendorong anak-anak menonton filem dan iklan yang bertemakan budi bahasa dan isu-isu yang relavan . Statistik yang sahih telah menunjukkan minhaj ini memang jauh lebih efisen dan efektif berbanding dengan bahan bertulis kerana persembahan media elektronik lebih menarik , kreatif dan inovatif . Kesemua ini menyumbang ini kepada keutuhan akhlak dan mencerahkan prospek generasi muda sebagai bakal tonggak negara yang berkarisma .

Bukan itu sahaja , ibu bapa juga berperanan memastikan pertumbuhan anak-anak sarat dengan kasih sayang supaya generasi muda yang berbudi bahasa dapat dibentuk . Pada hemat saya , kerapuhan institusi keluarga atau masalah putusnya komunikasi dan jurang generasi dalam keluarga akan melahirkan generasi muda yang rosak binasa akhlak dan moralnya . Kendatipun demikian , ibu bapa yang terlalu memanjakan anak-anak bagai menatang minyak yang penuh turut memberi impak negatif terhadap pertumbuhan jiwa anak-anak . Maka , kesenangan dan kemewahan yang dinikmati mengakibatkan mereka tidak mengenal nilai kesyukuran dan tidak bersyukur dengan segala nikmat yang sedia ada sehingga sanggup meminggirkan amalan berbudi bahasa dan mengabaikan disiplin diri .

Seterusnya , ternyata bahawa perubahan pesat yang berlaku dalam segenap aspek kehiduan serta peralihan gaya hidup tradisional kepada gaya hidup moden sekaligus membawa perubahan kepada gaya hidup generasi muda yang lebih cenderung kepada keseronokan dan kepelesiran . Akibat terlalu taksub dengan kenikmatan materialistik dan terikut budaya Barat , alangkah kecewanya melihat ukuran kelebihan generasi muda adalah pada kualiti kebendaan dan bukannya pada sifat mahmudah dalam keperibadian seseorang . Demi mengekang kemulut ini , ibu bapa haruskan mengikis budaya Barat yang sebelum budaya yang bertentangan dengan budaya Timur ini mengongkong paradigma anak-anak .

Amalan berbudi bahasa yang diamalkan merupakan manifestasi kepada menjana ketrampilan diri remaja dari aspek mental dan fizikal untuk menyediakan pelapis kepimpinan yang akan memacu negara ke puncak jaya . Dalam hal ini , usaha memupuk amalan berbudi bahasa dalam segenap lapisan masyarakat memang tidak akan membuahkan hasil tanpa institusi keluarga yang sarat dengan kasih sayang . Demi melahirkan masyarakat yang berbudi bahasa untuk merealisasikan visi kudsi Wawasan 2020 , iltizam dan komitmen institusi keluarga berserta segenap masyarakat amatlah vital dan berperanan siginifikan .

Wednesday, September 2, 2009

Langkah-langkah untuk memupuk semangat perpaduan dalam kalangan masyarakat lebih berkesan sekiranya dimulakan dari rumah


Terdapat peribahasa Melayu yang berbunyi ,"bulat air kerana pembentung , bulat manusia kerana muafakat ". Semangat perpaduan berperanan signifikan dalam usaha melahirkan masyarakat yang bermuafakat dan menyemarakkan semangat integrasi nasional dalam kalangan rakyat yang berbilang kaum selaras inspirasi "Satu Malaysia". Walau bagaimanapun , alangkah kecewanya melihat semangat yang murni ini kian hari kian di telan dek kemodenan dan diabaikan oleh generasi muda mutahir ini . Untuk mengelakkan semangat perpaduan daripada terkubur begitu sahaja , institusi keluarga memainkan peranan vital untuk menyuntik semangat perpaduan yang luhur dalam sanubari generasi muda yang merupakan bakal pelapis kepimpinan tanah air.

Setelah meneliti dan mengkaji sehingga ke akar umbi , teladan ibu bapa atau lebih dikenali sebagai "role model" merupakan uslub primer
yang efektif dan pragmatik untuk menyemai semangat solidariti dalam kalangan anak-anak. Dalam konteks ini , ibu bapa wajar menunjukkan suri teladan yang baik dengan menjalinkan perhubungan yang yang erat dan karib dengan jiran tetangga. Sempena sambutan perayaan , ibu bapa haruslah mengadakan majlis rumah terbuka . Secara tidak langsung , amalan ini dapat membentuk ikatan silaturahim dan memperkukuh semangat kejiranan dalam kalangan jiran tetangga setempat. Justeru, perpaduan akan bertambah utuh dan teguh .

Di samping itu , memang tidak dinafikan bahawa ibu bapa turut berperanan penting dalam mengajar anak-anak mereka menghayati prinsip-prinsip Rukun Negara serta menghormati adat istiadat kaum-kaum lain dengan penuh berdedikasi. Pada realitinya , ibu bapa haruslah memastikan generasi muda berpegang teguh kepada prinsip-prinsip Rukun Negara untuk melahirkan masyarakat yang bersatu-padu dan harmoni dalam pelbagai aspek. Bertitik tolak daripada itu , ibu bapa turut bertanggungjawab memastikan anak-anak mereka memahami dan menghormati adat istiadat , pantang larang serta kebudayaan pelbagai kaum di Malaysia demi mengelakkan konflik antara kaum .

Selain itu , semangat mahmudah yang jitu ini turut mampu diterap dalam jiwa generasi muda melalui dorongan yang diberi oleh anak-anak mereka untuk menyertai aktiviti-aktiviti yang dapat mengukuhkan perpaduan antara kaum di sekolah seperti PLKN , RIMUP dan sebagainya. Maka , program-program khas yang diwujudkan untuk remaja ini amatlah efektif dalam menjana peluang untuk mewujudkan interaksi antar
a generasi muda. Strategi serampang dua mata ini bukan sahaja dapat menyemai semangat perpaduan dalam kalangan remaja malahan mampu menyemarakkan semangat patriotisme mereka , bak kata pepatah "sambil menyelam minum air".

Bukan itu sahaja , langkah bercerita tentang susur galur sejarah bangsa Malaysia kepada anak-anak juga merupakan satu minhaj yang ideal diambil oleh ib
u bapa. Ibu bapa perlu menekankan bahawa kemerdekaan tanah air kita yang dicapai hari ini adalah berkat perjuangan semua kaum dan semua anak watan wajib menghargai titik peluh bekas pemimpin kita yang tidak ternilai ini. Sebagai analoginya , generasi muda yang umur baru setahun jagung , darah baru setampuk pinang tidak akan terlalu taksud dengan kenikmatan materialistik sehingga hidup dalam kepompong sendiri dan mengambil enteng tentang kepentingan mewujudkan perpaduan dalam tanah air sendiri .

Seterusnya, ibu bapa juga perlulah menggalakkan anak-anak mereka menonton filem , drama dan iklan yang bertemakan perpaduan antara kaum. Statistik yang sahih telah menunjukkan filem-filem ini memang jauh lebih efektif dan berkesan berbanding dengan bahan bertulis kerana persembahan media elektronik lebih menarik , kreatif dan inovatif. Maka , pelbagai iktibar dan pengajaran dapat diperoleh oleh generasi muda melalui persembahan-persembahan elektronik ini . Rentetan itu, wujudlah
garis panduan yang berladaskan segala iktibar dan pengajaran yang diperolehi oleh generasi muda untuk mengecapi perpaduan dan keharmonian .

Seperti yang terkandung dalam pepatah Melayu "bersatu kita teguh, bercerai kita roboh", semangat perpaduan yang menjadi panduan hidup anak watan merupakan inti kepada pembentukan masyarakat sakinat dan harmoni.
Untuk merealisasikan matlamat ini , iaitu membentuk masyarakat sakinat dan mengecapi perpaduan antara kaum , segenap lapisan masyarakat sayugialah bersinergi bagai aur dengan tebing dan jangan sekali-kali bernafsi-nafsi bagai enau dalam belukar ,melepaskan pucuk masing-masing . sebagai intihanya , iltizam dan komitmen masyarakat amatlah vital dan berperanan signifikan .